Seiring berkembangnya kebutuhan bisnis, perusahaan Anda pasti akan menggunakan kapasitas layanan AWS lebih dari yang diperkirakan. Jika dipahami dan dikelola secara efisien, biaya layanan cloud sebetulnya bisa dialokasikan lebih baik lagi untuk menekan pengeluaran yang tak diinginkan.
Namun demikian, untuk memastikan alokasi biaya diterapkan dengan teratur, bisnis perlu mengelolanya secara detail. Karenanya, AWS menghadirkan AWS Cost Categories, fitur spesial untuk membantu siapapun yang bertanggung jawab dalam mengelola pembiayaan layanan AWS. Fitur ini juga sangat bermanfaat untuk membuat alokasi biaya dan pengelolaan tagihan menjadi lebih efisien.
Mengapa Bisnis Anda Perlu AWS Cost Categories?
AWS Cost Categories adalah fitur yang membantu pengguna mengkategorikan informasi biaya dan penggunaan layanan secara spesifik berdasarkan struktur organisasi dan alokasi pembiayaan seperti team, cost center, geografi, aplikasi, dan lain sebagainya. Mereka dapat menciptakan grup yang bisa dikustomisasi saat fungsi tags tak mampu lagi untuk memfasilitasinya.
Jika perusahaan memiliki banyak akun, produk, aplikasi, produksi dan non-produksi AWS, Cost Categories menjadi fitur terbaik yang dapat membantu mereka memahami biaya-biaya yang dikeluarkan dan di mana mereka seharusnya bisa dialokasikan dengan tepat.
Fitur ini juga memungkinkan pengguna menciptakan rules kategori mereka sendiri, di mana dapat dilakukan lewat rule builder Cost Categories, JSON Editor, atau API. Dengan demikian, pengguna bisa meng-outline rules terpenting untuk workflow perusahaan mereka. Jika menggunakan rule builder, akan ada sejumlah function familiar seperti logic steps berupa ‘is, is not, contains, starts with, ends with,’ yang mana pasti akan mudah untuk digunakan.
Cara Menerapkan AWS Cost Categories
Dengan fitur AWS Cost Categories, bisnis dapat memetakan biaya penggunaan layanan AWS ke sejumlah kategori, serta dapat mengorganisir biaya dengan menggunakan rule-based engine. Rules yang dikonfigurasi akan mengatur biaya-biaya ke kategori yang sudah dibuat. Kemudian, bisnis dapat menggunakan kategori-kategori ini di seluruh produk AWS seperti AWS Billing and Cost Management console, termasuk Cost Explorer, AWS Budgets, dan AWS Cost and Usage Reports (AWS CUR).
Perlu diperhatikan, struktur kategori ini memang mirip dengan penggunaan struktur tagging yang sudah Anda gunakan di Cost Explorer, akan tetapi ada sejumlah perbedaan yang mencolok antara kategori dengan tag. Salah satu perbedaannya adalah, di Cost Categories logic dan rules bisa ditentukan untuk meningkatkan penyusunan. Anda dapat menciptakan logic untuk mengkategorikan biaya dari layanan spesifik ke seluruh milik tim yang sama.
Contohnya, Anda mungkin sudah menggunakan layanan Relational Database Service (RDS) yang dimiliki kategori DBA team, Redshift yang dimiliki kategori FinOps, atau CodePipeline yang dimiliki kategori DevOps. Kategori juga memungkinkan Anda untuk memasukkan resource yang tidak dapat di-tag, seperti AWS support cost dan sejumlah ongkos Reserved Instance.
Dukungan Hirarki dan Status Tracking
Pada tahun ini, pengguna bisa menciptakan sistem hirarki dengan AWS Cost Categories untuk mengelompokkan informasi biaya dan pemakaian layanan berdasarkan dari kebutuhan bisnis. Dengan demikian, bisnis dapat mengikuti track apakah update kategori biaya terbaru sudah diterapkan ke data biaya dan pemakaian lewat atribut ‘status’ baru yang ada di dashboard Cost Categories.
Seperti diketahui, Anda dapat mengkategorikan data biaya dan pemakaian dengan menggunakan empat dimensions mulai dari Account, Tag, Service, dan Charge. Mulai sekarang, Anda juga bisa memilik Cost Category sebagai dimensions untuk menciptakan hubungan hirarki di seluruh kategori biaya Anda.
Seperti diketahui, harga layanan AWS berbeda berdasarkan model-modelnya. Namun, bisnis Anda akan berjalan dengan sistem harga pay-as-you-go. Karenanya, ketika meninjau pengeluaran biaya yang berlangsung, Anda pasti akan menemukan area yang bisa dioptimalkan dengan lebih baik lagi untuk memastikan biaya yang dikeluarkan tetap terkendali.
Biaya yang dibayar hanyalah untuk resource AWS yang bisnis Anda butuhkan. Sebagai mitra resmi dari AWS, Central Data Technology (CDT) siap membantu Anda untuk mengelola biaya pengeluaran layanan AWS dengan AWS Cost Categories. Dengan mendapatkan layanan ini dari CDT, Anda akan dibantu teknisi IT berpengalaman karena mereka sudah menghadapi puluhan bisnis mengadopsi layanan AWS.
Bantuan dilakukan secara end-to-end mulai dari konsultasi, migrasi, implementasi, dan maintenance. Anda pun tak perlu khawatir jika mengalami masalah saat menjalankan AWS, karena CDT memiliki tim IT yang juga siap membantu menyelesaikan masalah Anda dalam waktu 24 jam setiap harinya.
Tentang Central Data Technology
Central Data Technology merupakan salah satu Value Added Distributor terbesar di Indonesia. Central Data Technology sebagai Perusahaan teknologi informasi yang mendistribusikan berbagai brand terkemuka di dunia Teknologi Informasi antara lain Hitachi Data System, Commvault, FUJITSU, F5 Networks, DBvisit, dan masih banyak lainnya. Central Data Technology telah menjadi penyedia berbagai solusi untuk Security, Server Storage, Database, Backup, WLAN, IoT, dan Cloud yang terdepan.