Tak dapat dipungkiri bahwa bisnis semakin mengandalkan aplikasi web untuk memudahkan proses kerja dan operasional, khususnya di tengah aturan work from home (WFH) yang masih berlaku di mayoritas perusahaan. Namun, hal tersebut juga membuat para hacker semakin menargetkan cloud dan aplikasi web untuk diretas. Menurut survei 2020 Global Threat Intelligence Report, sekitar 55% serangan siber yang berlangsung memanfaatkan aplikasi web.
Menyadari hal tersebut, AWS sebagai cloud provider terdepan yang telah menjalankan ribuan aplikasi dari berbagai bisnis di platformnya, telah meluncurkan solusi Web Application Firewall (WAF) yang memadai, yaitu AWS WAF. Dengan solusi ini, AWS memastikan para pengguna tak akan termasuk menjadi korban serangan siber berikutnya.
Apa Itu AWS WAF dan Seperti Apa Kapabilitasnya?
AWS WAF mengamankan aplikasi web bisnis dari berbagai serangan yang sering dilakukan oleh para hacker, seperti SQL injection, cross-site scripting (XSS), dan distributed denial of service (DDoS). Hal ini dapat dicapai karena bisnis bisa memfilter dan memonitor semua permintaan traffic yang terjadi di web.
Bisnis dapat memfilter traffic berdasarkan aturan keamanan yang telah ditentukan sebelumnya, misalnya memblokir traffic dari wilayah tertentu ataupun memblokir berdasarkan value query strings. Terlebih lagi, bisnis juga bisa menggunakan Managed Rules for AWS WAF untuk mengimplementasi berbagai aturan keamanan seperti OWASP TOP 10 Security Risk dan Common Vulnerability & Exposures (CVE). Tentunya, aturan keamanan yang dibutuhkan pada lingkungan AWS telah tersedia di AWS Marketplace. Dengan demikian, ini akan memudahkan dan mempercepat bisnis dalam mengamankan aplikasi yang dimiliki.
Semua aturan keamanan yang dijabarkan di atas dapat dikelola dan dimonitor secara sentral melalui AWS Firewall Manager. Hal tersebut memungkinkan bisnis untuk menghemat waktu dalam mengimplementasi aturan untuk berbagai aplikasi web. Selain itu, AWS WAF juga memberikan visibilitas traffic secara real-time melalui Amazon CloudWatch. Para pengguna akan memiliki kontrol dan akses terhadap setiap logging dan inspeksi yang dilakukan untuk setiap permintaan traffic, sehingga keperluan auditing akan jauh lebih mudah terselesaikan.
AWS Shield: Solusi Penunjang Ideal untuk AWS WAF
Salah satu serangan yang sering ditargetkan pada aplikasi adalah DDoS. DDoS merupakan sebuah serangan siber yang bertujuan untuk mengakibatkan downtime dengan mengirimkan banyak permintaan dan traffic ke aplikasi maupun server, sehingga traffic tersebut tidak bisa diakomodir.
Memang benar, AWS WAF bisa mengatasi DDoS, tetapi AWS WAF hanya mengamankan layer 7 (aplikasi), sementara AWS Shield bisa mengamankan layer 3 dan 4 (jaringan dan transfer). Layanan ini hadir dalam dua tipe, yaitu standard dan advanced. Untuk tipe standard, para pengguna Amazon CloudFront dan Amazon Route 53 bisa mendapatkannya secara gratis untuk mengamankan jaringan bisnis yang ada, sedangkan untuk tipe advanced akan dikenakan biaya sekitar $3,000 per bulan dan biaya tambahan lainnya.
Apabila bisnis memilih tipe advanced, AWS WAF akan didapatkan secara gratis, Dengan demikian, bisnis tak hanya mengamankan bisnis dari ancaman DDoS, tetapi juga serangan siber yang sering terjadi pada aplikasi bisnis. Kombinasi antara AWS WAF dan AWS Shield Advanced akan memberikan bisnis keamanan yang komprehensif dan optimal.
Perlu diingat bahwa AWS Shield Advanced bisa digunakan untuk mengamankan layanan Elastic Load Balancer (ELB) dan Amazon EC2. Selain itu, bisnis juga akan mendapatkan akses 24×7 ke tim respons DDoS, mendapatkan visibilitas, laporan, dan metrik yang lebih mendalam melalui AWS Firewall Manager. Hal ini akan menghasilkan deteksi, respons dan mitigasi yang lebih tanggap untuk meminimalisir dampak terhadap bisnis.
Seiring dengan banyaknya serangan siber semakin meningkat dan canggih yang dijalankan melalui aplikasi, memastikan keamanan aplikasi, jaringan, dan proses transfer, tentu menjadi prioritas bagi bisnis. Dengan adanya solusi AWS WAF dan AWS Shield, hal tersebut bisa direalisasikan dengan mudah. Sebagai mitra resmi dari AWS selama bertahun-tahun, Central Data Technology (CDT) memiliki kemampuan untuk membantu Anda memanfaatkan kedua solusi tersebut secara maksimal. Tim kami siap membimbing Anda di setiap proses, mulai dari konsultasi dan implementasi hingga support dan maintenance.
Tentang Central Data Technology
Central Data Technology merupakan salah satu Value Added Distributor terbesar di Indonesia. Central Data Technology sebagai Perusahaan teknologi informasi yang mendistribusikan berbagai brand terkemuka di dunia Teknologi Informasi antara lain Hitachi Data System, Commvault, FUJITSU, F5 Networks, DBvisit, dan masih banyak lainnya. Central Data Technology telah menjadi penyedia berbagai solusi untuk Security, Server Storage, Database, Backup, WLAN, IoT, dan Cloud yang terdepan.