Berkat rekomendasi dan dukungan layanan deployment services (install & configure) dari PT. Central Data Technology (CDT), advanced partner AWS, Travelio berhasil tingkatkan proses deployment hingga 6 kali lipat lebih cepat setelah memodernisasi arsitektur platformnya menuju Microservices di AWS.
Dengan jutaan pengguna, Travelio memiliki data dalam jumlah sangat besar. Tetapi untuk melakukan scaling aplikasi LioIS menjadi tantangan karena masih gunakan arsitektur monolitik dan pengerjaan dilakukan secara manual. Untuk meningkatkan pengalaman pada pengguna atau pelanggan, Travelio memutuskan untuk memodernisasi arsitektur sekaligus mengadopsi DevOps dalam infrastruktur mereka. Hasilnya? Proses deployment menjadi lebih cepat hingga 6 kali, downtime yang sebelumnya 30 menit bisa dipangkas menjadi sekitar 3 menit, proses bisnis menjadi lebih baik yang membantu meningkatkan pengalaman pengguna.
Modernisasi Arsitektur
Travelio merupakan platform penyedia jasa penyewaan properti atau hunian yang fleksibel dengan pola pembayaran bulanan, per-kuartal atau dengan cicilan yang transparan yang mulai beroperasi pada 2015. Travelio menawarkan beragam properti mulai dari apartemen, rumah dan villa. Inventaris properti Travelio kini sudah mencapai ribuan dan tersedia di 7 kota besar di Indonesia seperti Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Sidoarjo, Surabaya, dan Makassar
Seiring dengan mulai terkendalinya pandemi Covid 19 dan berangsur pulihnya mobilitas masyarakat termasuk penerapan kebijakan Work From Office (WFO) dan juga Work From Anywhere (WFA) oleh banyak perusahaan dan kantor pemerintahan lainnya, mulai berpengaruh pada trafik platform online Travelio yang menunjukkan peningkatan.
Peningkatan trafik itu menghadirkan tantangan bagi Travelio. Data perusahaan yang jumlahnya terus bertambah, mulai dari daftar hunian dan juga jutaan pengguna menjadikan semakin sulit untuk dikelola dan dijalankan. Arsitektur untuk menjalankan aplikasi yang masih monolitik sudah sangat tidak efisien dan menjadikan proses scaling– nya sangat lambat, yang membuat target Travelio menekan downtime jadi sulit tercapai.
“Dengan rekomendasi AWS dan CDT, kami memutuskan untuk memodernisasi arsitektur Travelio untuk menuju Microservices dalam ekosistem AWS untuk meningkatkan efisiensi di backend agar target perusahaan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, produktivitas karyawan dan lebih menghemat biaya untuk infrastruktur IT,” Dave, Chief Technology Officer (CTO) Travelio
Beralih ke Arsitektur Microservice
Awal 2022 lalu, Travelio dengan dukungan CDT mulai memodernisasi arsitektur monilitik aplikasi LioIS ke Microservices AWS. Dengan pendekatan monolitik semua backend aplikasi tersebut masih dilakukan secara manual yang membuat proses deployment-nya sangat lambat.
Beralih ke arsitektur Microservices semua proses manual tersebut dialihkan ke cloud native environment yang didukung dengan Continuous Integration / Continuous Deployment (CI/CD) yang saling terintegrasi. “Arsitektur aplikasi kami saat ini menggunakan monolit, satu aplikasi menggunakan bisa 2 sampai 3 server dan ini masih berjalan secara manual. Kami pelan-pelan mengubah menjadi Microservices karena ingin mempercepat dan automate untuk proses deployment aplikasi yang kami miliki.”
Pendekatan arsitektur monolitik yang Travelio gunakan saat ini, mempunyai tantangan tersendiri terutama pada proses deployment. Proses ini masih dilakukan secara manual dan menghabiskan waktu downtime rata-rata 30 menit sampai 60 menit, ini dapat memakan waktu lebih lama jika dalam proses terjadi kesalahan manusia ataupun sistem. Kendala ini tentu berdampak pada operasional bisnis Travelio.
Dave mengatakan, CDT membantu mereka dalam memigrasikan aplikasi yang bersifat monolitik ke arsitektur cloud native. Pada perjalanannya, Travelio sedang membangun arsitektur Microservices. Mereka ingin kedepannya dapat mengembangkan aplikasi secara cepat dengan membuat komponen-komponen dari aplikasi berjalan secara independen sehingga dapat memenuhi kebutuhan bisnis yang terus menerus berubah. Untuk pembangunan aplikasi yang seperti ini, mereka mengoptimalkan penggunaan DevOps (Development and Operation) dan CI / CD (Continuous Integration and Continuous Delivery) dalam prosesnya. “Saya sangat terbantu dengan adanya CDT, beberapa tim kami masih belum familiar dengan Microservices dan juga penerapan EKS karena sebelumnya tidak pernah mencoba penerapan ini. Dalam proses pengerjaannya, tim CDT turun langsung membantu dan memberikan pembekalan training pada tim kami.” ungkap Dave.
Selain itu, CDT memberikan beberapa Layanan AWS untuk mendukung kebutuhan bisnis mereka. Travelio menggunakan AWS Elastic Kubernetes Service Cluster pada Aplikasi LioIS untuk mendukung otomatisasi deployment, penskalaan, dan pengelolaan aplikasi yang terkontainerisasi. Ini juga didukung dengan penggunaan AWS Elastic Container Registry sebagai container registry, AWS Elastic Load Balancer untuk mendistribusikan lalu lintas EC2 dalam mengotomatiskan proses nya. Untuk pemantauan, Travelio menggunakan AWS Cloud Watch dan juga AWS Cloud Trail. Dengan bantuan CDT, Travelio pada CI/CD pipeline menggunakan layanan pihak ketiga yaitu Bitbucket Pipeline dan ArgoCD untuk mendukung proses deployment.
Baca juga: Sukses Migrasi ke AWS Cloud dengan Layanan CDT, Skalabilitas Platform Eduprime Meningkat Pesat
Lebih Fleksibel Berinovasi
Migrasi dari arsitektur monolit ke Microservice bukan tanpa kendala buat Travelio.“Bagi kami proses migrasi itu merupakan projek besar dan bukan sekedar mengganti infrastruktur fisik ke virtual melainkan juga code-code aplikasi yang akan berjalan di infrastruktur yang harus dilakukan dalam waktu bersamaan,” ungkap Dave. Tetapi dengan benefit yang kami nikmati dengan beralih ke arsitektur berbasis Microservices saat ini, kerja keras terbayar lunas. Travelio mengapresiasi berbagai kemudahan melakukan deployment aplikasi dan menambahkan layanan atau fitur-fitur baru di platform kami sekarang,”
Selain itu penggunakan solusi dan layanan AWS juga menjadikan Travelio semakin lincah. Jika ada masalah terkait fitur-fitur baru atau update, Travelio kini tidak harus membongkar keseluruhan sistem seperti saat masih menggunakan arsitektur monolitik, melainkan cukup meningkatkan kapasitas dengan mudah untuk menyediakan uptime sampai kinerja aplikasi meningkat atau masalah yang dihadapi teratasi.
Saat ini Travelio juga sudah tidak khawatir akan mengalami outages sistemnya yang disebabkan oleh server yang overload saat pengguna meningkat tiba-tiba tanpa terprediksi. Pengembangan dan inovasi bisnis Travelio ke depan juga akan menggunakan backend sistem yang sama, berbasis arsitektur Microservices di AWS, karena bisa memangkas time to market.
“Kami juga sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh CDT. Sebagai advanced partner CDT dengan keahlian para engineernya serta layanan yang diberikannya sangat membantu kami melakukan modernisasi arsitektur bisa berjalan lancar pada setiap prosesnya. Tanpa dukungan CDT keterbatasan knowledge tim internal kami tentu akan menjadi kendala.” Ungkap Dave
Baca juga: Fitur Backup Otomatis Telah Hadir di Amazon Elastic File System
Gunakan Solusi Terbaik di AWS dengan Bantuan CDT
Terapkan solusi yang fleksibel, aman, dan agile untuk industri pendidikan dengan solusi AWS yang komprehensif dari Central Data Technology (CDT). CDT sebagai authorized advanced partner AWS di Indonesia akan membantu Anda melewati setiap proses, mulai dari tahap konsultasi, deployment, maintenance, hingga dukungan after sales untuk membantu Anda melewati trial and error. Layanan dan dukungan CDT sebagai mitra resmi AWS meliputi: Backup & Disaster Recovery; Container & Microservices; SAP workload migration; Microsoft workload migration; Application & Database migration; DevOps development and deployment; Big Data & Analytics; Infrastructures (servers, storage, networks)
CDT sebagai anak perusahaan CTI Group menyediakan berbagai solusi dan layanan IT yang komprehensif untuk membantu Anda meraih tujuan bisnis. Mulai dari asesmen untuk membantu seleksi produk dan solusi yang andal dan sesuai kebutuhan bisnis, CDT yang didukung tim IT berpengalaman dan bersertifikasi juga membantu proses implementasi hingga managed services untuk membantu transformasi bisnis Anda.
Selain perwakilan dari AWS, CDT juga dipercaya dengan berbagai portfolio solusi enterprise, mulai dari infrastruktur, Proteksi Data & Keberlangsungan Bisnis, Database & Middleware, Mobility, Cloud dan Security.