Dalam industri fintech, keandalan dan keamanan aplikasi web bukan sekedar fitur tambahan, melainkan fondasi kepercayaan pengguna. Ribuan transaksi finansial diproses setiap detik, dan gangguan sekecil apa pun bisa berarti kerugian besar, baik secara reputasi maupun finansial.
Salah satu ancaman terbesar terhadap aplikasi web adalah serangan DDoS (Distributed Denial of Service) yang dapat memperlambat sistem, bahkan downtime. Di sisi lain, kegagalan origin server bisa membuat layanan tidak tersedia bagi pengguna.
Untuk menghadapi tantangan ini, arsitektur aplikasi perlu dilengkapi dengan lapisan keamanan berlapis dan mekanisme ketersediaan tinggi (high availability). Salah satu solusi yang terbukti efektif adalah kombinasi layanan AWS berikut:
- Amazon CloudFront sebagai CDN global dan lapisan pertahanan pertama.
- AWS Shield untuk proteksi otomatis terhadap serangan DDoS.
- AWS WAF untuk perlindungan di lapisan aplikasi.
- Origin Failover untuk memastikan aplikasi tetap berjalan bahkan saat origin utama bermasalah.
Panduan ini akan membantu Anda menerapkan strategi cloudfront security secara menyeluruh, mulai dari konfigurasi hingga otomatisasi failover.

Distribusi Cepat dan Pertahanan Awal dengan Amazon CloudFront
Amazon CloudFront berfungsi ganda: mempercepat pengiriman konten global dan melindungi aplikasi dari ancaman awal. Dengan jaringan edge locations di seluruh dunia, CloudFront secara otomatis cache konten terdekat dengan pengguna, mengurangi latensi, sekaligus mengurangi beban origin.
Ketika diintegrasikan dengan AWS Shield dan AWS WAF, CloudFront menjadi gerbang keamanan pertama sebelum trafik mencapai server utama.

Langkah Implementasi CloudFront
- Masuk ke AWS Management Console lalu buka CloudFront Console
- Pilih Distributions dan create distribution
- Masukkan Distribution name (muncul sebagai tag Name)
- (Opsional) Tambahkan hingga 50 tag
- Pilih Single website or app kemudian Next
Opsional: Setup Domain
- Jika menggunakan domain di Route 53, pilih domain tersebut
- Jika menggunakan DNS provider lain, bisa dilanjutkan nanti
- Klik Next untuk lanjut ke konfigurasi origin
Specify Origin
Pilih jenis origin (S3, ALB, EC2, dll).
Pilih salah satu:
- Use recommended origin settings
- Customize origin settings
Enable Security Protections
Pilih apakah ingin langsung mengaktifkan AWS WAF.
Klik Next.
(Opsional) Konfigurasi Sertifikat
Jika menggunakan domain custom:
- Buat/pilih sertifikat SSL di ACM Region us-east-1
- Lanjutkan dengan Next
Tahap Akhir
- Review semua konfigurasi
- Klik Create distribution
- Tunggu status berubah menjadi Deployed
- Catat Domain Name CloudFront dan sambungkan ke domain Anda via DNS
Perlindungan Otomatis dari Serangan DDoS dengan AWS Shield
AWS Shield adalah layanan perlindungan DDoS otomatis yang bekerja secara real-time. Shield Standard aktif secara default pada layanan seperti CloudFront dan Route 53, sementara Shield Advanced memberikan tingkat perlindungan lebih tinggi dengan dukungan dari AWS DDoS Response Team (DRT).

Shield Standard
- Aktif otomatis, tanpa konfigurasi
- Melindungi dari serangan volumetric dan state-exhaustion
- Mitigasi dilakukan otomatis di edge locations CloudFront
Mengaktifkan Shield Advanced
- Masuk ke AWS Shield Console
- Pilih Subscribe to Shield Advanced
- Konfirmasi langganan
Melindungi Resource CloudFront
- Klik Add resources
- Pilih Amazon CloudFront distribution
- Centang distribusi yang sudah dibuat sebelumnya
- (Opsional) Tambahkan Route 53 / Elastic IP
Pemberitahuan & Monitoring
- Aktifkan CloudWatch Metrics
- Tambahkan SNS Topic untuk alert
Verifikasi
Pastikan distribusi muncul sebagai Protected Resource dengan status DDoS protection enabled.
Perlindungan Aplikasi & High Availability: AWS WAF + Origin Failover
AWS WAF memberikan proteksi pada layer aplikasi, melindungi dari ancaman seperti SQL Injection atau XSS. Sementara itu, Origin Failover memastikan aplikasi tetap tersedia dengan otomatis mengalihkan trafik ke origin cadangan jika origin utama down.

Langkah 1: Mengaktifkan AWS WAF
1. Masuk ke AWS WAF Console (Region: Global).
2. Klik Create Web ACL.
3. Beri nama, misalnya FintechApp-WAF.
4. Pilih CloudFront distributions sebagai resource.
Tambahkan rules:
- AWS Managed Rules
- Custom rules (IP blocking, header filtering)
- Rate-based rule (opsional)
5. Pilih Default action: Allow all traffic.
6. Aktifkan CloudWatch Metrics atau logging via Firehose.
7. Klik Create Web ACL
Langkah 2: Mengaktifkan Origin Failover
1. Masuk ke CloudFront Console lalu pilih distribusi.
2. Buka tab Origins dan Add origin group.
3. Pilih:
- Primary origin: ALB / EC2 / S3
- Secondary origin: cadangan di region lain
4. Atur failover berdasarkan HTTP status code (500, 502, 503, 504).
5. Update Cache Behavior untuk menggunakan Origin Group.
6. Deploy distribusi.
Langkah 3: Uji Failover
1. Nonaktifkan origin utama.
2. Akses URL CloudFront.
3. Verifikasi bahwa trafik dialihkan ke origin cadangan secara otomatis.
Penutup
Dengan kombinasi Amazon CloudFront, AWS Shield, AWS WAF, dan Origin Failover, perusahaan fintech dapat membangun lapisan keamanan berlapis sekaligus menjaga performa aplikasi tetap optimal. Solusi ini memberikan kecepatan, perlindungan, dan high availability yang sangat penting dalam menghadapi serangan siber maupun lonjakan trafik.
Ingin Pelajari Lebih Lanjut?
Jika Anda ingin memahami lebih dalam atau mendiskusikan bagaimana solusi keamanan CloudFront ini bisa diterapkan sesuai kebutuhan bisnis dan infrastruktur perusahaanmu, hubungi tim Central Data Technology (CDT) di link ini untuk konsultasi dan eksplorasi lanjutan!
Penulis: Alexander Diva Grael Bangun
Editor: Wilsa Azmalia Putri – Content Writer CTI Group
