Selama masa pandemi, banyak bisnis bergantung pada cloud computing untuk operasional yang lebih optimal. Mengingat outage atau pemadaman sistem bisa terjadi kapan saja dan berisiko menyebabkan kerugian biaya yang besar bagi bisnis. Dengan AWS, kendala tersebut bisa ditangani dengan memastikan uptime, yang merupakan hal yang paling berpengaruh dalam menjaga kinerja layanan cloud untuk tetap berjalan efektif, sehingga high availability dari sistem tetap bisa mengelola workload dengan baik.
Oleh sebab itu, penting bagi Anda mengukur uptime pada sistem cloud di AWS untuk mengendalikan semua aplikasi dan data tetap beroperasi. Apa saja keunggulan layanan AWS?
Layanan AWS Memiliki Downtime Paling Rendah
Menurut survei dari ahli cloud computing Zeus Kerravala yang dilakukan pada 2018 hingga 2019, saat mengalami pemadaman sistem, AWS memiliki downtime paling rendah ketimbang penyedia layanan cloud yang lain, di mana cuma mengalami downtime selama 338 jam saja. Dua penyedia cloud lain, yang satunya memiliki 1.934 jam downtime, sedangkan satunya lagi memiliki 361 jam.
Survei juga mengklaim AWS menjadi layanan cloud yang paling mudah disesuaikan dan kontrol administrasinya tersedia lewat situs klien. Tak cuma itu, dalam hal melaporkan informasi pemadaman sistem regional, AWS juga dinobatkan sebagai satu-satunya yang menyediakan informasi detail terkait setiap layanan yang mengalami downtime di setiap jamnya.
Dengan downtime paling rendah, beban kerja cloud AWS Anda sudah pasti memiliki high availability untuk masing-masing layanan, seperti compute, database, dan storage. Untuk Amazon EC2 dan layanan computing lainnya, Anda dapat melakukan provisioning resource computing, dengan fitur-fitur high availability seperti load balancing, auto-scaling, dan provisioning di seluruh Amazon Availability Zones (AZ), yang merupakan bagian-bagian terisolasi dari data center Amazon.
Sementara untuk database SQL seperti Amazon RDS dan database SQL lain menyediakan opsi untuk melakukan deploy database secara otomatis dengan replika cadangan dari AZ yang berbeda. Kemudian untuk layanan storage Amazon seperti S3, EFs, dan EBS, menyediakan opsi high availability secara built-in. S3 dan EFS secara otomatis menyimpan data di seluruh AZ yang berbeda, sedangkan EBS memungkinkan deployment snapshot ke AZ yang berbeda.
Downtime AWS yang sangat rendah dibuktikan dari pengalaman media digital lokal Kumparan dalam menjalankan aplikasi mereka, baik versi desktop dan mobile di AWS. Dengan memanfaatkan layanan AWS seperti Amazon EC2 dan Auto Scaling Group, Kumparan bisa memastikan uptime yang optimal, sehingga jurnalis mereka bisa meng-upload konten berita dengan mudah untuk diterbitkan, dan pembaca mereka juga dapat mengakses platform dengan cepat.
High Availability Minimalisir Risiko Kehilangan Data
Layanan storage Amazon meminimalisir kemungkinan bisnis kehilangan data dengan memiliki kemampuan high availability yang berbeda untuk masing-masing storage. High availability biasanya diukur dari seberapa besar persentase uptime. Angka “sembilan” biasanya digunakan untuk mengukur tingkatan high availability. Contoh, empat angka sembilan mengindikasikan sebuah sistem yang bisa mencapai 99.99%, di mana sistem tersebut down hanya dalam waktu 52,6 menit selama satu tahun.
Amazon S3
S3 menjamin durability 99.999999999?ngan menyimpan data secara aman, serta dapat diakses di mana pun dan kapan pun.
Amazon EFS
EFS menjamin availability 99.9%, jika tidak di antara 10-100% biaya layanan akan didiskon. Setiap objek sistem file akan disimpan berlebih ke seluruh AZ.
Amazon EBS
EBS Volume diciptakan di sebuah AZ secara spesifik. Anda bisa menciptakan volume tersedia di AZ lain dan bisa di-attach ke instance lain dalam AZ yang sama. Untuk menciptakan volume yang tersedia di luar AZ, atau untuk menciptakan redundancy, Anda bisa membuat snapshot dan mengembalikannya di AZ lain dalam wilayah yang sama. Anda juga bisa melakukan copy snapshot ke region AWS lainnya untuk menciptakan redundancy di seluruh data center Amazon.
Layanan cloud penting bagi bisnis, tak peduli skalanya besar atau kecil, karena mengelola infrastruktur cloud tentu tidaklah memakan biaya sedikit. Karena itu, sebagai mitra resmi dari AWS, Central Data Technology (CDT) siap membantu Anda mengelola workload untuk hasil maksimal dan menjaga biaya pengeluaran dengan memastikan high availability dan mengukur uptime AWS. Dengan mendapatkan layanan AWS dari CDT, Anda akan mendapatkan bantuan dari teknisi IT yang berpengalaman dalam menghadapi puluhan bisnis mengadopsi layanan AWS.
Tentang Central Data Technology
Central Data Technology merupakan salah satu Value Added Distributor terbesar di Indonesia. Central Data Technology sebagai Perusahaan teknologi informasi yang mendistribusikan berbagai brand terkemuka di dunia Teknologi Informasi antara lain Oracle, Hitachi Data System, Commvault, FUJITSU, F5 Networks, DBvisit, dan masih banyak lainnya. Central Data Technology telah menjadi penyedia berbagai solusi untuk Security, Server Storage, Database, Backup, WLAN, IoT, dan Cloud yang terdepan.